Klasifikasi Mesin Pembakaran Dalam (Internal Combustion Engine)

Apakah kamu mengetahui klasifikasi mesin atau engine yang diterapkan didunia otomotif? Atau mugkin kamu penasaran bagaimana prinsip kerja dari sebuah mesin dapat bekerja. Pada dasarnya motor pembakaran dalam menggunakan gas didalam ruang bakar untuk menghasilkan energi gerak.

Klasifikasi Mesin Pembakaran Dalam (Internal Combustion Engine/ICE)

Klasifikasi Mesin Pembakaran Dalam (Internal Combustion Engine)

Motor pembakaran dalam (Internal Combustion Engine (ICE)) merupakan salah satu jenis dari mesin kalor, yaitu mesin yang mengubah energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah tenaga kimia bahan bakar menjadi tenaga mekanis. Energi diperoleh dari proses pembakaran, proses pembakaran dapat kita klasifikasi engine berdasarkan hal berikut.

1. Klasifikasi Dari Prinsip Kerja

a. 4 Tak

Klasifikasi Mesin 4 tak dengan bahan bakar bensin menerapkan siklus otto pada proses pembakarannya.

b. 2 Tak

Mesin 2 tak ditemukan oleh Sir Dugald Clerk pada tahun 1878. Prinsip kerjanya tetap mengusung konsep Isap, Tekan, Usaha, dan buang untuk menghasilkan tenaga. Namun keempat tahap tersebut terjadi dalam satu putaran piston dengan satu percikan bunga api busi.

c. Mesin Wankel (Rotary Engine)

Mesin Wankel merupakan mesin pembakaran dalam yang digerakkan oleh tekanan yang dihasilkan oleh pembakaran diubah menjadi gerakan berputar pada rotor yang menggerakkan sumbu.

2. Klasifikasi Dari Bahan Bakar

a. Mesin Bensin

Mesin bensin menggunakan bensin sebagai bahan bakarnya untuk menghasilkan tenaga. Bensin tidak dapat menyala sendiri didalam ruang engine, tapi harus mendapat percikan api dari busi agar terbakar.

b. Mesin Diesel

Motor Diesel adalah sebutan populer untuk klasifikasi engine yang satu ini. Karena memanfaatkan solar sebagai sumber tenaga yang akan diubah menjadi gerak mekanikal. Mesin ini tidak menggunakan busi, melainkan tekanan kompresi yang sangat tinggi untuk membakar solar didalam ruang bakar. 

3. Klasifikasi Engine Berdasarkan Bentuk

a. Mesin Inline

mesin segaris merupakan sebuah mesin pembakaran dalam yang semua silindernya terletak segaris. Mesin segaris lebih mudah dibuat dari mesin jenis lainnya, seperti mesin flat atau mesin V karena hanya membutuhkan satu cabang silinder dan crankshaft.

b. Mesin V-Line

Mesin V adalah konfigurasi mesin umum untuk sebuah mesin pembakaran dalam. Piston yang susunannya diatur sedemikian rupa hingga membentuk huruf V membuat mesin ini disebut mesin V.

c. Mesin Radial (Bintang)

Mesin radial merupakan konfigurasi mesin pembakaran dalam, di mana silinder diatur mengelilingi arah sebuah pusat poros engkol seperti jeruji pada roda. Pembakaran ini secara umum digunakan mesin pesawat sebelum digantikan dengan mesin poros turbo dan turbojet.

d. Mesin Boxer/OPOC

Mesin mendatar (juga dikenal dengan mesin flat/mesin boxer) adalah sebuah konfigurasi mesin pembakaran dalam yang pistonnya bergerak secara horizontal. Crank shaft ada satu dan silindernya diletakkan di sisi kiri dan kanan, membentuk sudut 180 derajat.

4. Klasifikasi berdasarkan Jumlah Silinder Mesin

a. Satu Silinder

Mesin dengan satu silinder umumnya diterapkan pada sepeda motor. Mesin satu silinder dapat diatur dalam berbagai posisi, yaitu posisi tegak, datar, dan miring. Ciri dari mesin satu silinder adalah suaranya lebih berisik dan menghasilkan torsi yang besar pada putaran rendah.

b. Dua Silinder

Mesin 2 silinder biasanya menerapkan konfigurasi segaris umumnya dipasang di sepeda motor, tetapi mesin jenis ini juga tersedia di mobil dan ATV. Mobil yang memiliki mesin jenis ini biasanya berukuran mungil dan termasuk didalamnya mobil kota dan mobil kei (mobil kecil asal Jepang).

c. Tiga Silinder

Mesin tiga silinder kebanyakan memiliki sudut putaran 120° agar menghasilkan putaran yang seimbang. Tipe ini dapat kita temukan pada Suzuki Karimun Estilo, Daihatsu Ceria, Mini Cooper, Toyota Agya dan lain-lain.  

d. Empat Silinder

Mesin 4 silinder segaris lebih halus daripada mesin dengan satu, dua, dan tiga silinder. Meskipun begitu, mesin ini bukanlah mesin dengan konfigurasi Keseimbangan mesin (Engine balance) yang terbaik. Mesin empat silinder menggunakan 2 balance shafts yang berotasi dengan arah yang berlawanan pada 2 kali kecepatan crankshaft untuk mengimbangi perbedaan kecepatan di piston. Sudut putar pembakaran terjadi setiap 180° dan tidak terdapat jeda pengapian.

e. Enam Silinder

Mesin enam silinder memiliki beberapa versi, diantaranya ada yang Inline dan konfigurasi V6. Mesin 6 silinder segaris biasanya dipakai oleh para pabrikan otomotif untuk mesin mobil berkapasitas 2.0L sampai 5.0L belakangan ini mesin ini sudah sangat jarang dipakai dan digantikan oleh mesin V6. Dimana Engine V6 menyalakan silinder setiap kali poros engkol berputar 120 derajat (720/6=120). Hal ini berarti sudut antar tepian adalah 120 derajat.

f. Delapan Silinder

Jumlah silinder yang terbilang banyak akan memakan tempat dan membuat ukuran mesin sangat besar. Masalah ini diatas dengan membuat susunan silinder bentuk "V" agar lebih kompak. Beberapa sudut mesin V yang pernah dipakai antara lain, 60°, 72°, dan sudut mesin 90° yang merupakan paling banyak diterapkan. Engine dengan V8 ini juga membutuhkan balance shaft counter-rotating dan crankpin offset split agar mesinnya bisa tetap berputar halus.

5. Klasifikasi Mesin Berdasarkan Mekanisme Penggerak Katup

a. Overhead Valve (OHV)

Mesin overhead valve (OHV) , kadang-kadang disebut mesin pushrod , adalah mesin piston yang katupnya terletak di kepala silinder di atas ruang bakar. Hal ini berbeda dengan mesin flathead , dimana katup terletak di bawah ruang bakar di blok mesin.

b. Overhead Camshaft (OHC)

Overhead camshaft engine, sering disingkat OHC) adalah mesin piston dimana poros bubungan terletak di kepala silinder di atas ruang bakar. Ini berbeda dengan overhead valve engine (OHV) sebelumnya, dimana poros bubungan terletak di bawah ruang bakar di blok mesin.

b. Double Overhead Camshaft (DOHC)

DOHC atau Double Over Head Camshaft adalah camshaft yang memiliki over head yang double atau lebih jelasnya yaitu mesin yang dalam satu piston mempunyai dua pasang over head. Sehingga, mesin mempunyai empat klep, dimana dua untuk mengatur masuknya bahan bakar, dan duanya lagi untuk mengatur klep keluaran gas buang yang menuju ke knalpot.

Post a Comment for "Klasifikasi Mesin Pembakaran Dalam (Internal Combustion Engine)"