Mendiagnosis Kerusakan Kelistrikan dan Kelengkapan Tambahan

Menganalisis Gejala Kerusakan Sistem Kelistrikan dan Kelengkapan Tambahan - Sistem kelistrikan berperan penting pada kendaraan, yaitu untuk menyuplai arus listrik pada kendaraan. Sistem kelistrikan mencakup semua sistem yang memanfaatkan energi listrik pada kendaraan.

Mendiagnosis Kerusakan Sistem Kelistrikan dan Kelengkapan Tambahan

Beberapa fungsi sistem kelistrikan, antara lain memungkinkan busi dapat menyala sehingga mesin dapat bekerja, sebagai sistem keamanan dan keselamatan, serta sistem kelistrikan dapat menambah kenyamanan berkendara, dan lain-lain. Ada dua jenis sistem kelistrikan pada kendaraan, yaitu sistem kelistrikan mesin dan sistem kelistrikan bodi otomotif.

Berikut ini merupakan penjelasan mengenai kedua sistem kelistrikan tersebut.
  1. Sistem kelistrikan mesin merupakan semua rangkaian kelistrikan yang terdapat pada mesin mobil yang membantu kinerja mesin Engine control unit agar lebih efisien. Contohnya, sistem  pengapian. Sistem pengapian berfungsi untuk mengatur agar busi dapat memercikan bunga api ke ruang bakar. Selain sistem pengapian, ada beberapa sistem kelistrikan mesin pada kendaraan, yaitu sistem starter dan sistem pengisian.
  2. Sistem kelistrikan bodi adalah rangkaian kelistrikan pada bodi kendaraan. Sistem kelistrikan bodi terdiri atas sistem penerangan, sistem pengaman, sistem aksesoris, sistem AC (Air Conditioner), dan sistem audio.
Sistem kelistrikan terdiri atas beberapa komponen, seperti baterai, fuse, fusible link, relay, kabel, konektor kabel, dan beban (lampu, klakson, wiper, washer, power window, dan lain-lain). Sistem kelistrikan akan mengalami kerusakan apabila salah satu komponen mengalami kerusakan.

Kerusakan pada komponen ini kadang tidak menyebabkan sistem kelistrikan tidak bekerja, tetapi dapat membuat kinerja sistem menjadi terganggu. Contohnya, hambatan yang besar pada kabel kelistrikan dapat menyebabkan gangguan berupa nyaa lampu menjadi redup. Hal ini tentu akan menganggu keselamatan pengemudi.

Untuk itu, perlu dilakukan pemeriksaan gejala kerusakan pada sistem kelistrikan. Berikut ini merupakan gejala kerusakan yang sering dialami  oleh komponen sistem kelistrikan dan kelengkapan  tambahan, antara lain sebagai berikut.

1. Gejala Kerusakan pada Baterai

Baterai/aki merupakan komponen utama yang berfungsi menyuplai arus listrik ke sistem kelistrikan. Gejala kerusakan pada baterai biasanya muncul karena baterai tidak terawat atau karena umur baterai yang sudah terlalu tua. Baterai mobil yang bermasalah dapat menyebabkan mobil tidak dapat menyala karena daya yang diperlukan untuk menstarter mobil tidak terpenuhi.

Cara mudah untuk melihat aki bermasalah adalah dengan mendengarkan suara klakson yang kurang keras dan lampu mobil yang tidak begitu terang. Berikut ini merupakan beberapa gejala kerusakan yang terjadi pada baterai mobil.

a. Mesin tidak bisa dinyalakan

Mesin mobil yang tidak kuat distarter merupakan indikator utama bahwa baterai/ aki mengalami masalah. Mobil yang sudah lama tidak dinyalakan, misalnya mobil tidak dinyalakan selama semalam, saat pengemudi ingin menghidupkan mobil ternyata tidak bisa. Saat diperiksa, ternyata air aki berada di batas max dan low. Hal ini berarti baterai/aki mobil mengalami kerusakan karena umur aki yang sudah terlalu lama, sebab jangka pakai aki biasanya selama 2 tahun.

b. Ada bau menyengat pada baterai/aki mobil saat mesin dinyalakan

Gejala kerusakan berupa bau menyengat pada aki mobil dapat disebabkan oleh sel-sel komponen aki yang rusak, sehingga ketika mesin dinyalakan atau distarter air aki akan mengeluarkan bau menyengat dan air aki menjadi mendidih. Apabila terdapat bau pada aki saat mesin mobil dihidupkan, maka segera periksalah kondisi sel aki secara visual. Sel aki yang rusak terlihat dengan bentuk sel aki yang remuk dan mengembang. Apabila hal ini terjadi, maka aki tersebut harus diganti.

c. Air aki keruh

Aki yang sudah lama dipakai akan membuat air aki berubah menjadi keruh dan kecoklatan. Gejala kerusakan ini terjadi karena kotoran-kotoran yang menumpuk dalam waktu lama. Air aki yang keruh akan terlihat jika penutup air aki dibuka.

d. Tegangan aki mobil di bawah standar

Gejala kerusakan ini terlihat saat dilakukan pengukuran tegangan baterai. Apabila tegangan : baterai mobil menunjukkan angka di bawah 10 volt, maka aki mobil rusak dan harus segera diganti. Jika aki tidak segera diganti, maka mobil tidak akan dapat dinyalakan karena tegangannya di bawah standar.

e. Aki/baterai mengalami short/konsleting

Aki mobil yang mengalami konsleting tentu sangat berbahaya. Cara mengetahui aki mengalami konsleting atau tidak adalah dengan : memeriksa tegangan baterai saat tidak diberi beban. Apabila tegangan hasil pengukuran kurang dari 11 volt, maka aki mengalami konsleting.

2. Gejala Kerusakan pada Sekring

Sekring berfungsi untuk mencegah kerusakan pada kabel-kabel, soket-soket, dan jaringan kelistrikan lainnya akibat kelebihan arus yang mengalir pada rangkaian yang disebabkan oleh hubungan singkat dan kelebihan beban. Sekring memutuskan arus. listrik jika terjadi konsleting.

Gejala kerusakan pada sekring biasanya terlihat saat rangkaian kelistrikan tidak dapat berfungsi/mati-Maka, komponen yang diperiksa terlebih dahulu adalah sekring. Sekring akan putus saat ada arus berlebihan masuk ke dalam sistem kelistrikan, sehingga sistem kelistrikan akan mati.

Pemeriksaan sekring dilakukan secara visual untuk mengetahui filamen pada sekring putus atau tidak. Apabila ada filamen sekring yang putus atau terbakar, maka sekring perlu diganti dengan yang baru. Pemeriksaan lainnya adalah pengukuran hubungan pada sekring dengan menggunakan multimeter pada selektor ohm.

Apabila jarum bergerak maka sekring masih dapat digunakan. Selain itu, pemeriksaan sekring dapat dilakukan dengan menggunakan test lamp. Apabila lampu pada test lamp menyala, maka sekring masih berfungsi dengan baik.

3. Gejala Kerusakan pada Kabel Kelistrikan

Kerusakan pada kabel kelistrikan dapat terlihat dari gejala kerusakan berupa lampu tidak menyala padahal filamen lampu tidak putus atau nyala lampu penerangan yang redup.

Pemeriksaan kabel pada kondisi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan multimeter atau test lamp. Pemeriksaan ini dinamakan pemeriksaan hubungan pada kabel (continuity test).

Cara pengukuran dengan multimeter yaitu dengan memasangkan kabel tes pada kedua ujung kabel dan melihat hasilnya. Hasil pengukuran kabel yang masih baik ditunjukkan dengan jarum penunjuk bergerak atau terdengar suara pada multimeter digital.

4. Gejala Kerusakan pada Wiper dan Washer

Wiper berfungsi untuk menyapu air yang ada pada kaca depan mobil. Wiper merupakan salah satu komponen keselamatan pengemudi ketika kendaraan melaju dalam kondisi hujan. Kerusakan pada sistemwiper dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan pengemudi.

Kerusakan pada wiper dapat menganggu pandangan pengemudi karena hujan yang mengenai kaca depan tidak dapat tersapu dengan baik. Kondisi wiper sebenarnya dapat diketahui saat karet wiper menyapu kaca depan mobil sewaktu hujan, apakah masih bagus atau sudah rusak.

Tanda sapuan wiper telah mengalami kerusakan adalah sapuan tidak . rata, sapuan wiper membentuk kabut, sapuan wiper menyisakan lumuran air, karet wiper menggores kaca, dan saat bergerak wiper mengeluarkan bunyi. Berikut ini merupakan beberapa gejala “kerusakan pada sistem wiper.

a. Karet Wiper yang Aus

Kerusakan yang paling sering terjadi pada wiper adalah kondisi dari karet Wiper yang telah mengeras. Karet yang mengeras dapat menyebabkan sapuannya terhadap air di permukaan kaca tidak merata dan menyebabkan kaca mobil baret. Bila karet Wiper telah aus atau mengeras sebaiknya diganti dengan karet yang lentur.

b. Gerakan Wiper Lambat :

Gerakan wiper yang lambat disebabkan oleh bagian dalam sistem penggerak wiper yang kotor. Hal ini mengakibatkan arus listrik yang mengalir kecil dan membuat engkol wiper terhambat. Cara mengatasi  gejala kerusakan tersebut adalah dengan  membersihkan tahanan koil tersebut.

Selain  itu, gerakan wiper yang lambat disebabkan  oleh elemen wiper yang telah berkarat,  sehingga membuat kinerja wiper tidak  optimal dan sapuannya melambat. Cara  untuk mengatasi karat pada elemen wiper  adalah dengan membersihkan engkol dan  menyemprot bagian yang berkarat dengan  cairan anti karat.

c. Wiper Tidak Bergerak Sama Sekali

Gejala kerusakan berupa wiper yang tidak mau bergerak disebabkan oleh motor listrik  yang sudah aus. Motor yang telah aus harus  diganti dengan yang baru. Selain itu, wiper  yang tidak mau bergerak dapat disebabkan  oleh sekring putus karena ada arus listrik yang  berlebihan masuk ke dalam sistem kelistrikan.  wiper.

d. Motor Wiper Rusak

Kerusakan yang sering terjadi pada motor  wiper adalah masalah kumparan yang terbakar.  Kumparan yang terbakar disebabkan oleh  hubungan singkat arus listrik pada mobil. Motor  wiper yang telah rusak harus diganti yang baru.  Pada saat mobil berjalan, banyak partikel debu yang menempel di kaca. Hal ini akan mengganggu pandangan pengemudi saat menyetir.

Semprotan cairan washer disertai dengan gerakan wiper dapat membersihkan kaca depan, sehingga pandangan pengemudi ke depan lebih jelas. Cairan washer berfungsi untuk membantu membersihkan kaca depan. Salah satu gejala kerusakan pada washer adalah cairan washer tidak keluar dari nozel washer saat sakelar washer sudah ditekan/dihidupkan. Gejala kerusakan ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain sebagai berikut.
  • Jumlah Cairan Washer di Reservoir Kurang/Habis. Reservoir washer berfungsi untuk menampung cairan washer. Pada saat cairan washer di reservoir habis, maka motor washer hanya akan memompa udara, sehingga yang keluar dari nozel washer hanya udara.
  • Kerusakan pada Motor Washer. Motor washer berfungsi untuk memompa cairan washer dari reservoir ke nozel washer. Saat switch washer dihidupkan, motor washer akan bekerja. Jika terjadi kerusakan pada motor washer tersebut motor berhenti dan cairan washer tidak dapat dialirkan ke nozel washer.

c. Kerusakan pada Rangkaian Kelistrikan Washer

Saat ada kerusakan pada rangkaian motor washer maka arus tidak tidak dapat mengalir dan motor washer tidak bekerja. Beberapa jenis kerusakan pada rangkaian kelistrikan washer antara lain sekring putus, kabel putus, konektor kendor, dan lain-lain.

d. Kerusakan pada Switch Washer

Saat switch washer mengalami kerusakan, arus listrik tidak dapat mengalir ke motor Pan. Hal ini akan mengakibatkan motor washer tidak dapat bekerja sehingga Calran washer tidax Ke dari nozel washer.

e. Kebocoran pada Reservoir Washer

Reservoir washer berfungsi untuk menampung cairan washer dalam jumlah tertentu. Saat terjadi kebocoran pada reservoir washer, maka cairan washer akan berkurang. Kebocoran pada reservoir washer dapat disebabkan karena reservoir pecah, seal motor washer rusak, dan lain-lain.

Kebocoran pada Selang Fleksibel Selang washer menghubungkan antara motor washer dan nozel washer. Selang ini terbuat dari bahan plastik yang fleksibel. Kerusakan pada selang washer dapat disebabkan karena selang terlipat atau digigit tikus. Kebocoran pada selang dapat menyebabkan cairan washer tidak sampai ke nozel washer saat motor washer dioperasikan.

g. Penyemprotan Nozel Washer Tidak Tepat

Nozel washer berfungsi untuk menyemprotkan cairan washer ke kaca depan mobil. Nozel washer mempunyai lubang yang kecil, agar semprotannya menjadi partikel kecil dan menyebar ke permukaan kaca.

Pada beberapa jenis mobil, ketika semprotan cairan dari nozel washer tidak terarah dengan benar atau tersumbat, dapat dilakukan penyetelan. Beberapa jenis mobil yang menggunakan nozel washer jenis fludics spray, ketika nozel tersumbat maka harus diganti dengan yang baru.

h. Kurangnya Tekanan Semprotan Nozel Washer

Gejala kerusakan yang sering terjadi pada washer adalah semprotan air dari kepala washer yang ada di kap mobil kurang kuat, kecil,.atau tidak tepat. Gejala kerusakan tersebut disebabkan oleh lubang di kepala washer yang tersumbat.

5. Gejala Kerusakan pada Power Window

Power window berfungsi untuk membuka kaca jendela mobil secara elektrik. Sistem power window menggunakan motor penggerak berupa motor listrik untuk menurunkan dan menaikkan jendela. Putaran motor power window diubah oleh regulator menjadi gerak naik dan turun untuk membuka atau menutup jendela. Power window dapat diaktifkan dengan menekan sakelar (switch) yang terletak di panel pintu (doortrim).

Saat ini, tombol power window di pintu pengemudi sudah dilengkapi dengan auto-up dan auto-down. Fitur tersebut memungkinkan membuka dan menurunkan kaca jendela hanya dengan sekali menekan menekan tombol dan tidak perlu menahan tombol selama power window bekerja.

Beberapa tipe mobil, ada yang menggunakan power window yang dilengkapi jump protection yang berfungsi melindungi penggunanya, terutama anak-anak, dari kemungkinan terjepit kaca jendela saat  power window bekerja. Jika ada anggota tubuh  atau benda lain menghalangi kaca jendela yang  sedang naik maka otomatis fitur jump protection  akan membuat kaca jendela turun kembali. 

Gejala kerusakan yang sering terjadi pada power  window adalah power window macet (tidak dapat  membuka atau menutup kaca mobil). Tentu hal  tersebut akan sangat mengganggu, jika kaca  jendela terbuka dan tidak bisa ditutup, maka  udara dari luar masuk ke dalam kabin. Beberapa  gejala kerusakan pada power window, antara lain sebagai berikut. |
  1. Saat tombol power window ditekan, kaca jendela kadang naik kadang tidak. Gejala kerusakan ini dapat disebabkan oleh sakelar (switch) power window rusak. Jika hal ini terjadi di bagian pintu penumpang, power window masih dapat dioperasikan melalui central power window yang terdapat : di pintu pengemudi.
  2. Terdengar bunyi kasar saat mengoperasikan power window untuk menaik-turunkan kaca jendela. Apabila bunyi berasal dari dalam pintu, kemungkinan penyebabnya adalah regulator power window di dalam pintu sudah mulai rusak. Agar kerusakan tidak semakin parah sebaiknya jangan mengoperasikan power window.
  3. Proses naik-turun kaca tidak lancar atau seret, dan terdapat baret di salah satu sisi kaca jendela. Hal ini dapat disebabkan jalur pada kaca dalam kondisi kering, miring atau keluar dari jalurnya. Apabila baret terjadi di sisi luar atau dalam kaca, kemungkinan posisi kaca yang miring.
Beberapa penyebab power window mati atau tidak dapat dioperasikan, antara lain sebagai berikut.

a. Motor Power Window Rusak

Motor power window terletak pada bagian pintu. Motor ini berfungsi sebagai penggerak bagian regulator. Motor yang rusak akan menyebabkan regulator menjadi terganggu, sehingga kaca tidak akan dapat naik dan turun. Penyebab rusaknya motor window adalah tembaga dinamo yang mengalami kerusakan karena korsleting listrik.

b. Sekring Rusak

Power window yang mati dapat disebabkan oleh sekring yang rusak. Jika sekring di bagian power window ini rusak akan menyebabkan semua kaca mobil tidak akan dapat dibuka. Sekring yang rusak harussegera diperbaiki karena dapat berakibat fatal karena korsleting akan semakin parah dan menyebabkan mobil terbakar.

c. Sakelar Rusak

Power window mati juga dapat disebabkan oleh sakelar yang rusak. Sakelar rusak tersebut dikarenakan korsleting listrik yang terjadi di dalam mobil dan plastik sakelar yang sudah aus. Sakelar power window yang rusak harus segera diganti dengan yang baru.

d. Grease yang Mengeras

Selanjutnya penyebab power window mati selan Jutnya adalah grease yang mengeras. Grease ini disebut juga dengan gemuk atau pelumas. Grease yang pemakaiannya telah lama dapat mengeras seperti tanah liat dan menghambat fungsi atau kinerja power window. Penyebab pengerasan dikarenakan mobil sering terparkir di outdoor dan sering terjemur di parkiran tersebut. Perawatan yang kurang juga dapat menyebabkan grease mengeras.

JOBSHEET Kelistrikan Tambahan

A. Judul Kegiatan : Menganalisis Gejala Kerusakan pada Komponen-Komponen Kelistrikan Kelengkapan Tambahan
B. Jenis Kegiatan :
Kerja Kelompok

C. Tempat Kegiatan :
Bengkel otomotif di sekolah

D. Alatdan Bahan :
Buku materi, mobil, baterai, test lamp, tool box, manual book, stand rangkaian kelistrikan, dan alat tulis.

E. Tujuan Kegiatan :
1) Peserta didik dapat menjelaskan gejala kerusakan pada komponen-komponen kelistrikan kelengkapan tambahan dengan benar. (KD 3)
2) Peserta didik dapat mengidentifikasi gejala kerusakan pada komponen-komponen kelistrikan kelengkapan tambahan dengan tepat. (KD 4)
F. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Bacalah materi mengenai gejala kerusakan kopling pada buku materi, New Step atau manual book mobil yang ada di bengkel sekolahmu!
Judul buku yang dibaca:

2.  Kunjungilah bengkel sekolahmu bersama dengan teman-teman di kelasmu!

3.  Amatilah beberapa mobil praktik yang digunakan di bengkel sekolahmu beserta sistem kelistrikan mobil tersebut!
Hasil pengamatan:

4. Setelah itu, identifikasilah komponen-komponen pada sistem kelistrikan dan kelengkapan tambahan tersebut!
Hasil identifikasi:

5. Identifikasi pula berbagai jenis gejala kerusakan pada sistem kelistrikan dan kelengkapan tambahan pada mobil di bengkel sekolahmu!
Gejala kerusakan:

6.  Analisislah penyebab kerusakan pada sistem kelistrikan dan kelengkapan tambahan dan langkah penyelesaian pada permasalahan tersebut! Tuliskanlah hasil kerjamu pada tabel berikut ini!

7. Tuliskan kesimpulan hasil analisismu pada buku tugasmu dengan rapi!
KESIMPUIAN:

G. Laporan Kerja
(i)  Judul Laporan aan anna
(ii) Tujuan Praktik
(iii) Keselamatan Kerja :
(iv) Alat dan Bahan
(V) Langkah Kerja
(vi) Hasil Praktik anang
(vii) Pembahasan
(viii) Kesimpulan

Permasalahan dan Penyelesaian

Permasalahan 1.1
Tono dan Roni sedang melaksanakan kegiatan pemeriksaan gejala kerusakan pada wiper dan washer mobil ! praktik di bengkel sekolahnya. Mereka mengemudikan mobil tersebut saat kondisi hujan. Gejala kerusakan yang diamati adalah gerakan wiper yang lambat. Setelah itu, Tono dan Roni menganalisis penyebab kerusakan tersebut dan cara mengatasinya. Apakah penyebab kerusakan berupa gerakan wiper lambat dan cara mengatasinya?

Penyelesaian

Gerakan wiper yang lambat disebabkan oleh beberapa penyebab, di antaranya sebagai berikut.
  1. Bagian dalam sistem penggerak wiper yang kotor, Hal ini mengakibatkan arus listrik yang mengalir kecil dan membuat engkol wiper terhambat. Cara mengatasi gejala kerusakan tersebut adalah dengan membersihkan tahanan koil tersebut.
  2. Elemen wiper yang telah berkarat, sehingga membuat kinerja wiper tidak optimal dan sapuannya melambat. Cara untuk mengatasi karat pada elemen wiper adalah dengan membersihkan engkol dan menyemprot bagian yang berkarat dengan cairan anti karat.
Demikian pembahasan Jejak Pak Mantap dan cara mendiagnosis kerusakan pada sistem kelistrikan dan kelengkapan tambahan untuk teknik kendaraan ringan.

Post a Comment for "Mendiagnosis Kerusakan Kelistrikan dan Kelengkapan Tambahan"