Mendiagnosis Kerusakan Kelistrikan dan Kelengkapan Tambahan
Menganalisis Gejala Kerusakan Sistem Kelistrikan dan Kelengkapan
Tambahan
- Sistem kelistrikan berperan penting pada kendaraan, yaitu untuk menyuplai
arus listrik pada kendaraan. Sistem kelistrikan mencakup semua sistem yang
memanfaatkan energi listrik pada kendaraan.
Beberapa fungsi sistem kelistrikan, antara lain memungkinkan busi dapat
menyala sehingga mesin dapat bekerja, sebagai sistem keamanan dan keselamatan,
serta sistem kelistrikan dapat menambah kenyamanan berkendara, dan lain-lain.
Ada dua jenis sistem kelistrikan pada kendaraan, yaitu sistem kelistrikan
mesin dan sistem kelistrikan bodi otomotif.
Berikut ini merupakan penjelasan mengenai kedua sistem kelistrikan tersebut.
- Sistem kelistrikan mesin merupakan semua rangkaian kelistrikan yang terdapat pada mesin mobil yang membantu kinerja mesin Engine control unit agar lebih efisien. Contohnya, sistem pengapian. Sistem pengapian berfungsi untuk mengatur agar busi dapat memercikan bunga api ke ruang bakar. Selain sistem pengapian, ada beberapa sistem kelistrikan mesin pada kendaraan, yaitu sistem starter dan sistem pengisian.
- Sistem kelistrikan bodi adalah rangkaian kelistrikan pada bodi kendaraan. Sistem kelistrikan bodi terdiri atas sistem penerangan, sistem pengaman, sistem aksesoris, sistem AC (Air Conditioner), dan sistem audio.
Sistem kelistrikan terdiri atas beberapa komponen, seperti baterai, fuse,
fusible link, relay, kabel, konektor kabel, dan beban (lampu, klakson, wiper,
washer, power window, dan lain-lain). Sistem kelistrikan akan mengalami
kerusakan apabila salah satu komponen mengalami kerusakan.
Kerusakan pada komponen ini kadang tidak menyebabkan sistem kelistrikan tidak
bekerja, tetapi dapat membuat kinerja sistem menjadi terganggu. Contohnya,
hambatan yang besar pada kabel kelistrikan dapat menyebabkan gangguan berupa
nyaa lampu menjadi redup. Hal ini tentu akan menganggu keselamatan pengemudi.
Untuk itu, perlu dilakukan pemeriksaan gejala kerusakan pada sistem
kelistrikan. Berikut ini merupakan gejala kerusakan yang sering dialami
oleh komponen sistem kelistrikan dan kelengkapan tambahan, antara lain
sebagai berikut.
1. Gejala Kerusakan pada Baterai
Baterai/aki merupakan komponen utama yang berfungsi menyuplai arus listrik ke
sistem kelistrikan. Gejala kerusakan pada baterai biasanya muncul karena
baterai tidak terawat atau karena umur baterai yang sudah terlalu tua. Baterai
mobil yang bermasalah dapat menyebabkan mobil tidak dapat menyala karena daya
yang diperlukan untuk menstarter mobil tidak terpenuhi.
Cara mudah untuk melihat aki bermasalah adalah dengan mendengarkan suara
klakson yang kurang keras dan lampu mobil yang tidak begitu terang. Berikut
ini merupakan beberapa gejala kerusakan yang terjadi pada baterai mobil.
a. Mesin tidak bisa dinyalakan
Mesin mobil yang tidak kuat distarter merupakan indikator utama bahwa
baterai/ aki mengalami masalah. Mobil yang sudah lama tidak dinyalakan,
misalnya mobil tidak dinyalakan selama semalam, saat pengemudi ingin
menghidupkan mobil ternyata tidak bisa. Saat diperiksa, ternyata air aki
berada di batas max dan low. Hal ini berarti baterai/aki mobil mengalami
kerusakan karena umur aki yang sudah terlalu lama, sebab jangka pakai aki
biasanya selama 2 tahun.
b. Ada bau menyengat pada baterai/aki mobil saat mesin dinyalakan
Gejala kerusakan berupa bau menyengat pada aki mobil dapat disebabkan oleh
sel-sel komponen aki yang rusak, sehingga ketika mesin dinyalakan atau
distarter air aki akan mengeluarkan bau menyengat dan air aki menjadi
mendidih. Apabila terdapat bau pada aki saat mesin mobil dihidupkan, maka
segera periksalah kondisi sel aki secara visual. Sel aki yang rusak terlihat
dengan bentuk sel aki yang remuk dan mengembang. Apabila hal ini terjadi,
maka aki tersebut harus diganti.
c. Air aki keruh
Aki yang sudah lama dipakai akan membuat air aki berubah menjadi keruh dan
kecoklatan. Gejala kerusakan ini terjadi karena kotoran-kotoran yang
menumpuk dalam waktu lama. Air aki yang keruh akan terlihat jika penutup air
aki dibuka.
d. Tegangan aki mobil di bawah standar
Gejala kerusakan ini terlihat saat dilakukan pengukuran tegangan baterai.
Apabila tegangan : baterai mobil menunjukkan angka di bawah 10 volt, maka
aki mobil rusak dan harus segera diganti. Jika aki tidak segera diganti,
maka mobil tidak akan dapat dinyalakan karena tegangannya di bawah standar.
e. Aki/baterai mengalami short/konsleting
Aki mobil yang mengalami konsleting tentu sangat berbahaya. Cara mengetahui
aki mengalami konsleting atau tidak adalah dengan : memeriksa tegangan
baterai saat tidak diberi beban. Apabila tegangan hasil pengukuran kurang
dari 11 volt, maka aki mengalami konsleting.
2. Gejala Kerusakan pada Sekring
Sekring berfungsi untuk mencegah kerusakan pada kabel-kabel, soket-soket,
dan jaringan kelistrikan lainnya akibat kelebihan arus yang mengalir pada
rangkaian yang disebabkan oleh hubungan singkat dan kelebihan beban. Sekring
memutuskan arus. listrik jika terjadi konsleting.
Gejala kerusakan pada sekring biasanya terlihat saat rangkaian kelistrikan
tidak dapat berfungsi/mati-Maka, komponen yang diperiksa terlebih dahulu
adalah sekring. Sekring akan putus saat ada arus berlebihan masuk ke dalam
sistem kelistrikan, sehingga sistem kelistrikan akan mati.
Pemeriksaan sekring dilakukan secara visual untuk mengetahui filamen pada
sekring putus atau tidak. Apabila ada filamen sekring yang putus atau
terbakar, maka sekring perlu diganti dengan yang baru. Pemeriksaan lainnya
adalah pengukuran hubungan pada sekring dengan menggunakan multimeter pada
selektor ohm.
Apabila jarum bergerak maka sekring masih dapat digunakan. Selain itu,
pemeriksaan sekring dapat dilakukan dengan menggunakan test lamp. Apabila
lampu pada test lamp menyala, maka sekring masih berfungsi dengan baik.
3. Gejala Kerusakan pada Kabel Kelistrikan
Kerusakan pada kabel kelistrikan dapat terlihat dari gejala kerusakan berupa
lampu tidak menyala padahal filamen lampu tidak putus atau nyala lampu
penerangan yang redup.
Pemeriksaan kabel pada kondisi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
multimeter atau test lamp. Pemeriksaan ini dinamakan pemeriksaan hubungan
pada kabel (continuity test).
Cara pengukuran dengan multimeter yaitu dengan memasangkan kabel tes pada
kedua ujung kabel dan melihat hasilnya. Hasil pengukuran kabel yang masih
baik ditunjukkan dengan jarum penunjuk bergerak atau terdengar suara pada
multimeter digital.
4. Gejala Kerusakan pada Wiper dan Washer
Wiper berfungsi untuk menyapu air yang ada pada kaca depan mobil. Wiper
merupakan salah satu komponen keselamatan pengemudi ketika kendaraan melaju
dalam kondisi hujan. Kerusakan pada sistemwiper dapat mengganggu keamanan
dan kenyamanan pengemudi.
Kerusakan pada wiper dapat menganggu pandangan pengemudi karena hujan yang
mengenai kaca depan tidak dapat tersapu dengan baik. Kondisi wiper
sebenarnya dapat diketahui saat karet wiper menyapu kaca depan mobil sewaktu
hujan, apakah masih bagus atau sudah rusak.
Tanda sapuan wiper telah mengalami kerusakan adalah sapuan tidak . rata,
sapuan wiper membentuk kabut, sapuan wiper menyisakan lumuran air, karet
wiper menggores kaca, dan saat bergerak wiper mengeluarkan bunyi. Berikut
ini merupakan beberapa gejala “kerusakan pada sistem wiper.
a. Karet Wiper yang Aus
Kerusakan yang paling sering terjadi pada wiper adalah kondisi dari karet
Wiper yang telah mengeras. Karet yang mengeras dapat menyebabkan sapuannya
terhadap air di permukaan kaca tidak merata dan menyebabkan kaca mobil
baret. Bila karet Wiper telah aus atau mengeras sebaiknya diganti dengan
karet yang lentur.
b. Gerakan Wiper Lambat :
Gerakan wiper yang lambat disebabkan oleh bagian dalam sistem penggerak
wiper yang kotor. Hal ini mengakibatkan arus listrik yang mengalir kecil
dan membuat engkol wiper terhambat. Cara mengatasi gejala kerusakan
tersebut adalah dengan membersihkan tahanan koil tersebut.
Selain itu, gerakan wiper yang lambat disebabkan oleh elemen
wiper yang telah berkarat, sehingga membuat kinerja wiper
tidak optimal dan sapuannya melambat. Cara untuk mengatasi
karat pada elemen wiper adalah dengan membersihkan engkol dan
menyemprot bagian yang berkarat dengan cairan anti karat.
c. Wiper Tidak Bergerak Sama Sekali
Gejala kerusakan berupa wiper yang tidak mau bergerak disebabkan oleh
motor listrik yang sudah aus. Motor yang telah aus harus
diganti dengan yang baru. Selain itu, wiper yang tidak mau bergerak
dapat disebabkan oleh sekring putus karena ada arus listrik
yang berlebihan masuk ke dalam sistem kelistrikan. wiper.
d. Motor Wiper Rusak
Kerusakan yang sering terjadi pada motor wiper adalah masalah
kumparan yang terbakar. Kumparan yang terbakar disebabkan oleh
hubungan singkat arus listrik pada mobil. Motor wiper yang telah
rusak harus diganti yang baru. Pada saat mobil berjalan, banyak
partikel debu yang menempel di kaca. Hal ini akan mengganggu pandangan
pengemudi saat menyetir.
Semprotan cairan washer disertai dengan gerakan wiper dapat membersihkan
kaca depan, sehingga pandangan pengemudi ke depan lebih jelas. Cairan
washer berfungsi untuk membantu membersihkan kaca depan. Salah satu gejala
kerusakan pada washer adalah cairan washer tidak keluar dari nozel washer
saat sakelar washer sudah ditekan/dihidupkan. Gejala kerusakan ini
disebabkan oleh beberapa hal, antara lain sebagai berikut.
- Jumlah Cairan Washer di Reservoir Kurang/Habis. Reservoir washer berfungsi untuk menampung cairan washer. Pada saat cairan washer di reservoir habis, maka motor washer hanya akan memompa udara, sehingga yang keluar dari nozel washer hanya udara.
- Kerusakan pada Motor Washer. Motor washer berfungsi untuk memompa cairan washer dari reservoir ke nozel washer. Saat switch washer dihidupkan, motor washer akan bekerja. Jika terjadi kerusakan pada motor washer tersebut motor berhenti dan cairan washer tidak dapat dialirkan ke nozel washer.
c. Kerusakan pada Rangkaian Kelistrikan Washer
Saat ada kerusakan pada rangkaian motor washer maka arus tidak tidak
dapat mengalir dan motor washer tidak bekerja. Beberapa jenis
kerusakan pada rangkaian kelistrikan washer antara lain sekring putus,
kabel putus, konektor kendor, dan lain-lain.
d. Kerusakan pada Switch Washer
Saat switch washer mengalami kerusakan, arus listrik tidak dapat
mengalir ke motor Pan. Hal ini akan mengakibatkan motor washer tidak
dapat bekerja sehingga Calran washer tidax Ke dari nozel washer.
e. Kebocoran pada Reservoir Washer
Reservoir washer berfungsi untuk menampung cairan washer dalam jumlah
tertentu. Saat terjadi kebocoran pada reservoir washer, maka cairan
washer akan berkurang. Kebocoran pada reservoir washer dapat
disebabkan karena reservoir pecah, seal motor washer rusak, dan
lain-lain.
Kebocoran pada Selang Fleksibel Selang washer menghubungkan antara
motor washer dan nozel washer. Selang ini terbuat dari bahan plastik
yang fleksibel. Kerusakan pada selang washer dapat disebabkan karena
selang terlipat atau digigit tikus. Kebocoran pada selang dapat
menyebabkan cairan washer tidak sampai ke nozel washer saat motor
washer dioperasikan.
g. Penyemprotan Nozel Washer Tidak Tepat
Nozel washer berfungsi untuk menyemprotkan cairan washer ke kaca depan
mobil. Nozel washer mempunyai lubang yang kecil, agar semprotannya
menjadi partikel kecil dan menyebar ke permukaan kaca.
Pada beberapa jenis mobil, ketika semprotan cairan dari nozel washer
tidak terarah dengan benar atau tersumbat, dapat dilakukan penyetelan.
Beberapa jenis mobil yang menggunakan nozel washer jenis fludics
spray, ketika nozel tersumbat maka harus diganti dengan yang baru.
h. Kurangnya Tekanan Semprotan Nozel Washer
Gejala kerusakan yang sering terjadi pada washer adalah semprotan air
dari kepala washer yang ada di kap mobil kurang kuat, kecil,.atau
tidak tepat. Gejala kerusakan tersebut disebabkan oleh lubang di
kepala washer yang tersumbat.
5. Gejala Kerusakan pada Power Window
Power window berfungsi untuk membuka kaca jendela mobil secara
elektrik. Sistem power window menggunakan motor penggerak berupa motor
listrik untuk menurunkan dan menaikkan jendela. Putaran motor power
window diubah oleh regulator menjadi gerak naik dan turun untuk
membuka atau menutup jendela. Power window dapat diaktifkan dengan
menekan sakelar (switch) yang terletak di panel pintu (doortrim).
Saat ini, tombol power window di pintu pengemudi sudah dilengkapi
dengan auto-up dan auto-down. Fitur tersebut memungkinkan membuka dan
menurunkan kaca jendela hanya dengan sekali menekan menekan tombol dan
tidak perlu menahan tombol selama power window bekerja.
Beberapa tipe mobil, ada yang menggunakan power window yang dilengkapi
jump protection yang berfungsi melindungi penggunanya, terutama
anak-anak, dari kemungkinan terjepit kaca jendela saat power
window bekerja. Jika ada anggota tubuh atau benda lain
menghalangi kaca jendela yang sedang naik maka otomatis fitur
jump protection akan membuat kaca jendela turun kembali.
Gejala kerusakan yang sering terjadi pada power window adalah
power window macet (tidak dapat membuka atau menutup kaca
mobil). Tentu hal tersebut akan sangat mengganggu, jika
kaca jendela terbuka dan tidak bisa ditutup, maka udara
dari luar masuk ke dalam kabin. Beberapa gejala kerusakan pada
power window, antara lain sebagai berikut. |
- Saat tombol power window ditekan, kaca jendela kadang naik kadang tidak. Gejala kerusakan ini dapat disebabkan oleh sakelar (switch) power window rusak. Jika hal ini terjadi di bagian pintu penumpang, power window masih dapat dioperasikan melalui central power window yang terdapat : di pintu pengemudi.
- Terdengar bunyi kasar saat mengoperasikan power window untuk menaik-turunkan kaca jendela. Apabila bunyi berasal dari dalam pintu, kemungkinan penyebabnya adalah regulator power window di dalam pintu sudah mulai rusak. Agar kerusakan tidak semakin parah sebaiknya jangan mengoperasikan power window.
- Proses naik-turun kaca tidak lancar atau seret, dan terdapat baret di salah satu sisi kaca jendela. Hal ini dapat disebabkan jalur pada kaca dalam kondisi kering, miring atau keluar dari jalurnya. Apabila baret terjadi di sisi luar atau dalam kaca, kemungkinan posisi kaca yang miring.
Beberapa penyebab power window mati atau tidak dapat dioperasikan,
antara lain sebagai berikut.
a. Motor Power Window Rusak
Motor power window terletak pada bagian pintu. Motor ini berfungsi
sebagai penggerak bagian regulator. Motor yang rusak akan menyebabkan
regulator menjadi terganggu, sehingga kaca tidak akan dapat naik dan
turun. Penyebab rusaknya motor window adalah tembaga dinamo yang
mengalami kerusakan karena korsleting listrik.
b. Sekring Rusak
Power window yang mati dapat disebabkan oleh sekring yang rusak. Jika
sekring di bagian power window ini rusak akan menyebabkan semua kaca
mobil tidak akan dapat dibuka. Sekring yang rusak harussegera
diperbaiki karena dapat berakibat fatal karena korsleting akan semakin
parah dan menyebabkan mobil terbakar.
c. Sakelar Rusak
Power window mati juga dapat disebabkan oleh sakelar yang rusak.
Sakelar rusak tersebut dikarenakan korsleting listrik yang terjadi di
dalam mobil dan plastik sakelar yang sudah aus. Sakelar power window
yang rusak harus segera diganti dengan yang baru.
d. Grease yang Mengeras
Selanjutnya penyebab power window mati selan Jutnya adalah grease yang
mengeras. Grease ini disebut juga dengan gemuk atau pelumas. Grease yang
pemakaiannya telah lama dapat mengeras seperti tanah liat dan menghambat
fungsi atau kinerja power window. Penyebab pengerasan dikarenakan mobil
sering terparkir di outdoor dan sering terjemur di parkiran tersebut.
Perawatan yang kurang juga dapat menyebabkan grease mengeras.
JOBSHEET Kelistrikan Tambahan
A. Judul Kegiatan : Menganalisis Gejala Kerusakan pada Komponen-Komponen
Kelistrikan Kelengkapan Tambahan
B. Jenis Kegiatan :
Kerja Kelompok
C. Tempat Kegiatan :
Bengkel otomotif di sekolah
D. Alatdan Bahan :
Buku materi, mobil, baterai, test lamp, tool box, manual book, stand
rangkaian kelistrikan, dan alat tulis.
E. Tujuan Kegiatan :
1) Peserta didik dapat menjelaskan gejala kerusakan pada komponen-komponen
kelistrikan kelengkapan tambahan dengan benar. (KD 3)
2) Peserta didik dapat mengidentifikasi gejala kerusakan pada
komponen-komponen kelistrikan kelengkapan tambahan dengan tepat. (KD 4)
F. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Bacalah materi mengenai gejala kerusakan kopling pada buku materi, New
Step atau manual book mobil yang ada di bengkel sekolahmu!
Judul buku yang dibaca:
2. Kunjungilah bengkel sekolahmu bersama dengan teman-teman di
kelasmu!
3. Amatilah beberapa mobil praktik yang digunakan di bengkel
sekolahmu beserta sistem kelistrikan mobil tersebut!
Hasil pengamatan:
4. Setelah itu, identifikasilah komponen-komponen pada sistem kelistrikan
dan kelengkapan tambahan tersebut!
Hasil identifikasi:
5. Identifikasi pula berbagai jenis gejala kerusakan pada sistem
kelistrikan dan kelengkapan tambahan pada mobil di bengkel sekolahmu!
Gejala kerusakan:
6. Analisislah penyebab kerusakan pada sistem kelistrikan dan
kelengkapan tambahan dan langkah penyelesaian pada permasalahan tersebut!
Tuliskanlah hasil kerjamu pada tabel berikut ini!
7. Tuliskan kesimpulan hasil analisismu pada buku tugasmu dengan rapi!
KESIMPUIAN:
G. Laporan Kerja
(i) Judul Laporan aan anna
(ii) Tujuan Praktik
(iii) Keselamatan Kerja :
(iv) Alat dan Bahan
(V) Langkah Kerja
(vi) Hasil Praktik anang
(vii) Pembahasan
(viii) Kesimpulan
Permasalahan dan Penyelesaian
Permasalahan 1.1
Tono dan Roni sedang melaksanakan kegiatan pemeriksaan gejala kerusakan
pada wiper dan washer mobil ! praktik di bengkel sekolahnya. Mereka
mengemudikan mobil tersebut saat kondisi hujan. Gejala kerusakan yang
diamati adalah gerakan wiper yang lambat. Setelah itu, Tono dan Roni
menganalisis penyebab kerusakan tersebut dan cara mengatasinya. Apakah
penyebab kerusakan berupa gerakan wiper lambat dan cara mengatasinya?
Penyelesaian
Gerakan wiper yang lambat disebabkan oleh beberapa penyebab, di antaranya
sebagai berikut.
- Bagian dalam sistem penggerak wiper yang kotor, Hal ini mengakibatkan arus listrik yang mengalir kecil dan membuat engkol wiper terhambat. Cara mengatasi gejala kerusakan tersebut adalah dengan membersihkan tahanan koil tersebut.
- Elemen wiper yang telah berkarat, sehingga membuat kinerja wiper tidak optimal dan sapuannya melambat. Cara untuk mengatasi karat pada elemen wiper adalah dengan membersihkan engkol dan menyemprot bagian yang berkarat dengan cairan anti karat.
Demikian pembahasan
Jejak Pak Mantap
dan cara mendiagnosis kerusakan pada sistem kelistrikan dan kelengkapan tambahan untuk teknik kendaraan ringan.
Post a Comment for "Mendiagnosis Kerusakan Kelistrikan dan Kelengkapan Tambahan"