Mendiagnosis Kerusakan Sistem AC Mobil

Job               : 03-AC-OTO

Judul

Waktu                       :

SMT             :

Mendiagnosis Kerusakan Sistem Air Conditioner Mobil

Tahun Pelajaran    :

Kelas           :

SMKN 1

Kelompok :

Nomor                      :

 

Mendiagnosis Kerusakan Sistem AC Mobil
Siklus Kerja AC Mobil

I. KOMPETENSI

Setelah mengikuti praktik persiapan permukaan ini, diharapkan mahasiswa:

  1. Melakukan diagnosis kerusakan pada sistem AC
  2. Menjelaskan sebab-akibat kerusakan yang terjadi pada sistem AC

II.TUJUAN

  1. Siswa dapat menjelaskan komponen system AC
  2. Siswa dapat memeriksa tekanan system AC
  3. Siswa dapat melakukan tes tekanan sistem AC
  4. Siswa dapat melakukan tes suhu sistem AC
  5. Siswa dapat melakukan tes kebocoran Pipa/Komponen sistem AC

III. ALAT DAN BAHAN

  1. Engine Stand Sistem AC
  2. Mobil Grand Max/Timor
  3. Manifold gauge
  4. Leak Detector
  5. Multimeter
  6. Pengukur temperatur/suhu
  7. Buku referensi tentang system AC

IV. KESELAMATAN KERJA

  1. Jagalah keselamatan dan kesehatan kerja bagi personil dan lingkungan kerja
  2. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
  3. Gunakan peralatan keselamatan kerja
  4. Perhatikan tanda positif dan negatif pada terminal baterai saat pemasangan kabel
  5. Pemasangan kabel baterai dilakukan setelah ada kepastian rangkaian tidak terjadi hubungan arus pendek / konsleting / rangkaian sudah benar
  6. Jaga agar komponen tidak ada yang hilang

V. LANGKAH KERJA

  1. Periksa sirkulasi udara dingin didalam kendaraan. Hidupkan sistem AC dengan putaran mesin di atas 2000 rpm, kontrol sirkulasi udara dingin pada setiap saluran. Periksa fungsi pengatur putaran motor blower. Hembusan udara dingin harus hampir merata pada setiap saluran. Catat Hasil pemeriksaan.

  1. Periksa temperatur udara yang keluar dari saluran. Kontrol temperatur udara yang keluar dari saluran : sistem AC yang bekerja baik temperatur udara pada saluran evaporator 4 – 6 ºC dengan temperatur udara luar 30 - 35ºC. Catat Hasil pemeriksaan.



  1. Pemeriksaan jumlah refrigeran dengan melihat gelas/kaca kontrol pada receiver. Periksa jumlah refrigerant berdasarkan aliran refrigerant di dalam kaca tembus pandang

    • Tepat. Hampir tidak ada gelembung-gelembung. Hal ini berarti jumlah refrigerant sudah tepat
    • Tidak cukup. Gelembung-gelembung mengalir secara terus-menerus. Hal ini berarti bhawa jumlah refrigerant tidak cukup
    • Kosong atau Berlebih. Tidak ada gelembung-gelembung. Hal ini berarti bahwa wadah refrigerant kosong atau mengandung refrigerant sisa.

  1. Pemeriksaan tekanan. Hidupkan sistem AC dengan putaran mesin > 2000 rpm, lihat besar tekanan yang ditunjukkan oleh kedua manometer. Sistem AC yang bekerja baik besar tekanannya harus :

    • 1,5 - 2 bar (21 – 29 psi) pada saluran tekanan rendah
    • 14,5 – 15 bar (200 – 213 psi) pada saluran tekanan tinggi

            Catat hasil pemeriksaan :

            Diagnosa dengan manometer :

            Keterangan :

    • TR = Kran manometer tekanan rendah (warna biru)
    • TT = Kran manometer tekanan tinggi (warna merah)
      • TR dan TT rendah tekanannya
      • Diagnosa : Pengisian freon masih kurang. Kebocoran Freon.
      • Perbaikan : Periksa kebocoran. Tambah  isi freon dalam system.
    • TR = tekanannya kosong/vakum
    • TT = tekanannya kecil sekali
    • Diagnosa : - Pengisian freon terlalu sedikit. Evaporator kotor, aliran dari motor blower terhambat sehingga terjadi pembekuan dalam evaporator
      • Perbaikan : 
        • Lepas evaporator dan bersihkan
        • Periksa kerja motor blower
        • Bersihkan dan vakum sistem
        • Isi freon kembali
        Catat hasil pemeriksaaan.

  1. Pemeriksaan temperature selang. MENGUKUR TEMPERATUR SELANG (KONDISI NORMAL) Pada kondisi normal maka selang tekanan rendah temperaturnya dingin, dan pada selang tekanan tinggi lebih panas. Catat hasil pemeriksaan.

  1. Periksa Fungsi kerja saklar AC dan blower control. Terdapat tiga input yang dapat diattur oleh pengguna, yakni

  • Saklar AC. Pastikan skalar ac bekerja, pada saat saklar ac on maka kopling magnet akan bekerja. Namu jika saklar ac off dan blower bekerja maka kopling magnet tidak bekerja dan hanya udara saja yang diventilasikan tanpa pendinginan ruangan. Catat hasil pemeriksaan :
  • Saklar blower. Periksa fungsi kerja saklar blower, pastikan saklar blower bekerja pada masing – masing posisi Lo, Mid dan Hig. Catat hasil pemeriksaan.
  • Saklar pengatur temperatur. Periksa fungsi kerja saklar pengatur temperatur, pastikan saklar ini bekerja dimasing – masing pengaturan temperatur kabin. Catat hasil pemeriksaan.
Periksa Fungsi kerja saklar AC dan blower control

  1. Periksa Fuse. Periksa secara visual kondisi kawat fuse, jika  kawat putus, maka ganti fuse
  2. Menghidupkan engine stand/kendaraan untuk pemeriksaan akhir
  3. Melaporkan ke Dosen pembimbing ketika sudah menyelesaikan semua kegiatan praktik
  4. Memeriksa kelengkapan alat dan bahan praktik serta mengembalikan ke tempat semula
  5. Membersihkan dan merapikan tempat praktik.

VI.TEORI

1. Compressor
Tanda-tanda
Keadaan
Penyebab
Perbaikan
Tekanan pada katup penyalur terlalu tinggi
Aliran udara oleh kipas radiator kurang
Tali kipas kendor atau putus
Sirip kondenser dan radiator kotor
Ganti atau keraskan
bersihkan
Tidak ada gelembung terlihat di kaca pengintai saat condenser disiram air
Refrigerant terlalu banyak
Keluarkan refrigerant sampai jumlahnya tepat
Tekanan didalam pipa tekanan tinggi terlalu besar. Dan drop pada saat kompressor berhenti
2 kg/cm2 (28 psi, 190 kPa)
Udara masuk ke dalam siklus pendinginan.
Buang refrigerant. Lakukan pemompaan vakum dan isi kembali refrigerant.
Beban panas terlalu besar
Temperatur udara luar terlalu tinggi
Mendinginkan kondenser
Tekanan pada katup isap terlalu tinggi
Disekitar selang tekanan rendah dan service valve tekanan rendah terlalu dingin
Expansion valve membuka terlalu lebar, Heat sensitizing tube tidak terpasang dengan baik dan atau terjadi kebocoran gas
Periksa dan betulkan.
Ketika condenser didinginkan tekanan di pipa tekanan tinggi besar tetapi tekanan disaluran hisap kecil.
Refrigerant terlalu banyak
Kurangi refrigerant.
Begitu kompresor dihentikan tekanan pada kedua sisi tinggi dan rendah sama
Gasket rusak, katup tekanan tinggi pecah atau ada kotoran pada katup
Ganti gasket, katup yang pecah.
Bersihkan kotoran.

Tanda-tanda
Keadaan
Penyebab
Perbaikan
Tekanan pada katup penyalur terlalu rendah
Outlet expansion valve tidak membeku, tekanan disaluran tekanan rendah menunjukkan vakum.
Gas heat sinsitizing tube bocor. Expansion valve membeku atau rusak.
Perbaiki / ganti.
Aliaran gelembung pada kaca pengintai deras, condenser tidak panas
Refrigerant kurang
Tambahkan refrigerant
Bila condenser berhenti tekanan pada kedua sisi tekanan sama
Valve pada kompresor rusak atau ada kotoran.
Bersihkan / ganti
Tekanan pada katup isap terlalu rendah
Terlihat banyak gelembung pada kaca pengintai dan condenser tidak panas.
Refrigerant kurang
Tambahkan refrigerant
Expansion valve tidak membeku, pipa tekanan rendah tidak dingin
Gas heat sensitizing tube bocor.
Expansion valve rusak
Perbaiki / ganti,
Temperatur pada katup penyalur rendah, udara tidak keluar
Evaporator membeku
Setel relay stabilizer. Operasikan dengan benar ( kec. Blower & temp. Control )
Expansion valve membeku
Expansion valve tersumbat, pengikat heat sensitizing tube kendor/rusak.
Bersihkan / ganti.
Perbedaan temperatur pada receifer / dryer depan dan belakang. ( bila berlebih an saringan receifer pipa belakang membeku )
Receifer/dryer tersumbat
Ganti


2. Condenser
Tanda-tanda
Keadaan
Penyebab
Perbaikan
Tekanan pada katup penyalur dan isap tinggi
Pendinginan condenser kurang

Sirip kondenser kotor
Lakukan pembersihan.
Ketika condenser disiram air, gelembung tidak terlihat pada kaca pengintai
Refrigerant terlalu banyak
Kurangi refrigerant
Tekanan pada katup penyalur dan isap rendah
Disekitar servis valve dingin bila dibandingkan dengan evaporator

Saluran tekanan tinggi tersumbat
Lakukan servis atau ganti bila perlu.
Temperatur inlet expansion valve terlalu dingin bila dibandingkan dengan tempat sekitar receifer/dryer

Saluran tekanan rendah tersumbat
Bersihkan atau ganti
Banyak gelembung pada kaca pengintai

Refrigerant kurang
Tambahkan refrigerant
Kebocoran gas
Gas berkurang
Shaft seal bocor
Ganti

Baut basah kena oli
Terjadi kebocoran pada komponen yang terikat baut tersebut
Perbaiki / keraskan baut
Terlihat sambungan gasket basah oleh oli

Terjasi kebocoran pada sambungan gasket
Ganti gasket
Terlihat ada keretakan dan basah gas berkurang

Terjadi kebocoran pada komponen yang retak
Ganti komponen yang retak.

Tanda-tanda
Keadaan
Penyebab
Perbaikan
Tidak lengket
Wiring normal
Kumparan terbuka
Ganti
Tidak tertarik meskipun switch pada posisi on
Wiring putus / tidak menyambung
Cari dengan ohm meter dan sambungkan kembali
Switch rusak
Perbaiki / ganti
Posisi switch on rotor bergerak dan menarik bila didorong
Celah rotor dan stator terlalu besar
Perbaiki
Terjadi slip
Kopling magnet slip
Tegangan batery rendah
Ada oli pada kopling
Terjadi short pada koil
Isi batery
Bersihkan oli
Ganti coil


3. Expansion valve
Tanda-tanda
Keadaan
Penyebab
Perbaikan
Outlet valve tidak dingin
Perbedaan temperatur pada sisi tekanan tinggi dan rendah tidak terasa
Gas heat sensitizing tube bocor
Refrigerant kurang
Exp. Valve membuka terlalu lebar
Perbaiki kebocoran
Tambahkan refrigerant
Ganti expansion valve

Inlet valve dingin atau membeku
Pipa tekanan tinggi pada receifer/dryer edingin
Terjadi penyumbatan pada receifer/dryer
Ganti receifer/dryer
Membeku
Expansion valve tersumbat es
Ganti expansion valve, receifer/dryer

*SUARA ABNORMAL
Tanda-tanda
Keadaan
Penyebab
Perbaikan
Kompresor berisik
Suara knocking dari compresor
Bearing aus atau rusak
Silinder atau shaft rusak
Bongkar, ganti komponen yang rusak
Magnetic clutch berisik

Suara berderit ketika magnetic clutch tidak berkaitan
Bearing aus atau rusak
Ganti bearing
Suara berisik dari pipa

Pipa bergetar
Baut pengikat kendor
Tidak diberi karet
Kencangkan baut
Beri karet landasan
Suara dari
Kondenser

Kondenser bergetar
Mounting kendor
Beri karet dan keraskan
Suara berisik dari bracket

Bracket bergetar
Bracket kendor atau patah
Kencangkan / las / ganti
Idler pulley berisik
Suara gemeretak
Bearing rusak
Baut mounting kendor

Ganti bearing
Keraskan
Crank pulley berisik
Suara bergetar
Pemasangan tidak benar / miring
Bearing rusak

Perbaiki
Ganti bearing
Drive belt berisik
Defleksi pada belt
Sobek pada belt
Belt kendor
Belt rusak

Stel belt
Ganti belt

VII.HASIL PRAKTIKUM

  1. Hasil Pemeriksaan Tekanan Refrigerant: BAIK
  2. Hasil Pemeriksaan Temperatur Kabin: BAIK
  3. Hasil Pemeriksaan Kebicoran Pipa/Komponen: BAIK
  4. Hasil Pemeriksaan Keseluruhan: BAIK

VIII.KESIMPULAN

Setelah kegiatan praktikum diagnosis sistem Air Conditioner (AC) Mobil kami laksanakan, kami menjadi:

  1. Saya mampu menerapkan prosedur diagnosis dengan urutan yang benar.
  2. Saya dapat melakukan tes tekanan sistem AC
  3. Saya dapat melakukan tes suhu sistem AC
  4. Saya dapat melakukan tes kebocoran sistem AC

IX. EVALUASI

Pertanyaan:

Identifikasi tiga masalah umum dengan sistem pendingin udara mobil dan jelaskan bagaimana mereka dapat memengaruhi efisiensi pendinginan sistem.

Tulisan:

Bayangkan Anda adalah seorang mekanik mobil yang mendiagnosis masalah AC pelanggan. Jelaskan langkah-langkah yang akan Anda ambil untuk mendiagnosis dan memperbaiki masalah, termasuk alat apa yang akan Anda gunakan.

Pembimbing

Nilai

Praktikum/Orang Tua

 

 

 

 

 

 


Post a Comment for "Mendiagnosis Kerusakan Sistem AC Mobil"