Materi Penjelajahan Perbukitan dan Soal Latihan

Penjelajahan merupakan suatu perjalanan penuh petualangan yang biasanya dilakukan untuk menjelajahi hutan atau perbukitan. Penjelajahan tergolong sesuatu yang sangat menyenangkan karena selain dapat berolahraga kita juga bisa menikmati keindahan alam di sekitar perbukitan atau pegunungan.

Penjelajahan merupakan suatu perjalanan penuh petualangan yang biasanya dilakukan untuk me Materi Penjelajahan Perbukitan dan Soal Latihan

Penjelajahan Perbukitan

Pada bab ini kita akan mempelajari mengenai penjelajahan yang dilakukan di perbukitan dan keterampilan penyelamatan dalam penjelajahan diperbukitan.

Adapun materi yang akan dijelaskan di dalamnya adalah bentuk penjelajahan, perlengkapan, cara melakukan penjelajahan, serta dasar-dasar penyelamatan dalam penjelajahan.

A. Penjelajahan Perbukitan

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa dalam pembahasan mengenai penjelajahan ini akan dipelajari mengenai bentuk, perlengkapan, serta cara melakukan penjelajahan yaitu sebagai berikut.

1. Bentuk- Bentuk Penjelajahan

Penjelajahan adalah suatu perjalanan kaki yang diikuti dengan permainan atau petualangan. Apabila perjalanan itu menempuh jarak yang lebih jauh lagi, mungkin akan ditambah dengan alat transportasi lain, seperti: sepeda, perahu atau menumpang kendaraan. Perjalanan ini disebut pengembaraan.

Bentuk-bentuk penjelajahan adalah sebagai berikut.

a. Penjelajahan masyarakat

Kegiatan penjelajahan terhadap masyarakat bertujuan untuk melakukan perjalanan kaki sambil mengenal masyarakat di sepanjang perjalanan. Jarak perjalanan yang ditempuh antara 6–8 km untuk siswa usia 16–20 tahun dalam bentuk regu-regu kecil yang biasanya terdiri dari 8 orang.

b. Pengembaraan

Untuk usia 14–16 tahun dapat melakukan perjalanan pengembaraan menurut arah yang ditentukan sepanjang 10 km dari tempat memulai perjalanan. Perjalanan dilakukan sendiri atau berdua. Lama perjalanan adalah selama 24 jam, termasuk menginap dalam tenda atau gubuk yang didirikan sendiri.


Untuk usia 17–20 tahun dapat melakukan penjelajahan pengembaraan yang ditempuh selama sehari semalam (36 jam) sejauh 15 km. Perjalanan dilakukan sendiri atau berdua dengan berjalan kaki atau perahu layar, atau perahu yang dikayuhkan sendiri atau dengan naik kuda, atau bersepeda, keluar kota atau tempat tinggalnya, seperti ke desa lain, ke hutan, ke pulau dan lain sebagainya.

c. Penjelajahan memertahankan hidup

Kegiatan penjelajahan mempertahankan hidup dalam bahasa Inggris disebut dengan "survival hike", yaitu suatu latihan yang sengaja dibuat berat, bertujuan memiliki daya tahan, kemampuan mental dan fisik, disiplin, percaya diri, sanggup menderita, kerja keras serta jasmani dan rohani bersifat "baja".

Dalam angkatan bersenjata, terutama bagi prajurit anggota pasukan khusus/komando, diwajibkan menempuh survival hike, tanpa membawa bekal makanan dan air minum, berjalan kaki jauh 150 km atau lebih dengan beban ransel dan sengaja panjang, dan melewati medan yang sukar dan berat.
Gambar 18.1 Suatu kegiatan penjelajahan ke hutan/perbukitan

2. Perlengkapan Penjelajahan

Untuk suatu penjelajahan, dibutuhkan perlengkapan yang memadai. Perlengkapan penjelajahan yang diperlukan antara lain:
  1. sepatu gunung,
  2. ransel,
  3. pakaian,
  4. tenda,
  5. makanan.
  6. perlengkapan tidur,
  7. perlengkapan makanan,
  8. perlengkapan tambahan, seperti obat-obatan dan lain sebagainya.
  9. tali,
  10. pisau,
  11. alat komunikasi dan lain sebagainya.

3. Cara Melakukan Penjelajahan

Kegiatan penjelajahan dilakukan dalam tiga tahapan yaitu: persiapan, pembekalan penjelajahan I dan penjelajahan II. Keseluruhan waktu pelaksanaan kegiatan penjelajahan yang telah diprogram oleh sekolah hendaknya dapat dilakukan dalam satu hari penuh, dengan ketentuan tidak menjadwal pelajaran di sekolah dan tidak dilakukan pada hari libur keagamaan.

a. Tahap persiapan

Pada tahap ini dilakukan kegiatan yang terdiri atas pendaftaran ulang, pembekalan, dan sarasehan.

1) Pendaftaran ulang

Pendaftaran ulang peserta bertujuan untuk meneliti kembali kesiapan peserta dan pembagian kelompok serta pembinanya.

a) Petugas
  1. Jumlah petugas yang menangani pendaftaran ulang peserta dan pembagian kelompok serta pembinanya.
  2. Petugas menyiapkan dan menentukan tempat pendaftaran ulang peserta pada lokasi yang telah ditetapkan.
  3. Petugas pendaftaran mencatat setiap regu dan anggotanya, guru pembina, dan memberi nomor pendaftaran (termasuk nomor dada).
  4. Petugas membagikan perlengkapan peserta pada saat pendaftaran.

b) Tempat/lokasi
  1. Tempat pendaftaran ulang diupayakan mudah terlihat dan mudah dicapai oleh setiap peserta.
  2. Tempat pendaftaran ulang, luasnya disesuaikan dengan jumlah peserta (tidak sempit).
c) Alat/perlengkapan

Alat perlengkapan yang dibutuhkan selama proses daftar ulang berlangsung adalah sebagai berikut.
  1. Meja dan kursi, bangkunya disesuaikan dengan jumlah peserta.
  2. Daftar nama peserta/regu.
  3. Alat perlengkapan perorangan yang akan digunakan selama kegiatan berlangsung (termasuk alat tulis).
  4. Megaphone (pengeras suara)
d) Pelaksanaan

Pelaksanaan daftar ulang biasanya dilakukan dengan cara berikut.
  1. Petugas pendaftaran mencocokkan dan mencatat setiap peserta/regu yang datang mendaftar.
  2. Nomor peserta diberikan berdasarkan urutan pendaftaran setiap peserta/regu.
  3. Petugas membagikan perlengkapan peserta sesuai dengan kebutuhan kegiatan.
  4. Petugas memberikan penjelasan kepada setiap regu tentang hal-hal yang perlu diketahui oleh setiap peserta/ regu maupun guru pembina, berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan.
2) Pembekalan

Kegiatan pembekalan dilakukan untuk memberi pengarahan kepada peserta tentang maksud dan tujuan kegiatan, tata tertib dan tata cara pelaksanaan, informasi tentang lokasi yang dilalui, dan informasi tentang lokasi yang dituju.

Pengarahan dilakuan oleh salah seorang petugas yang ditunjuk setelah semua peserta/regu mendaftar ulang pada tempat yang telah ditentukan. Yaitu dengan cara berikut ini.
  1. Peserta dikumpulkan pada tempat yang telah ditentukan.
  2. Petugas menyampaikan pengarahan mengenai:
    • maksud dan tujuan kegiatan;
    • tata tertib peserta;
    • tata cara pelaksanaan;
    • informasi tentang lokasi yang dituju;
    • informasi tentang penjelajahan.
  3. Dalam menyampaikan setiap materi diharapkan petugas menyampaikannya secara sederhana dan mencakup tujuan, juga dengan memperhitungkan waktu yang tersedia. 
  4. Di samping pengarahan umum, kepada guru pembina juga disampaikan pesan-pesan khusus selama mengikuti kegiatan.
  5. Kepada peserta juga diinformasikan bahwa pada akhir kegiatan ada pemilihan peserta/regu terbaik yang penilaiannya dilakukan selama pelaksanaan kegiatan. Hal ini dilakukan guna memotivasi para peserta untuk berbuat lebih baik dari peserta lainnya.
3) Sarasehan

Dalam kegiatan ini didiskusikan informasi yang baru mereka terima. Diskusi ini dipimpin oleh guru pembina yang telah ditunjuk. Materi diskusi berkisar tentang pelaksanaan penjelajahan yang akan mereka lakukan. Kegiatan ini bermanfaat dalam membina siswa untuk mengemukakan pendapat dan sikap.

b. Tahap Pemberangkatan

Dalam tahap ini dilakukan hal-hal sebagai berikut.

1) Upacara pemberangkatan

Apabila jarak lokasi penjelajahan dekat dengan sekolah, pemberangkatan peserta dapat dilaksanakan dengan berjalan kaki. Namun, apabila jaraknya berjauhan dapat menggunakan kendaraan. Sebelum pemberangkatan, hendaknya didahului dengan upacara guna disiplin bagi peserta.

2) Tata cara pemberangkatan

Para pejabat yang akan melepas pemberangkatan telah siap di tempat yang telah ditentukan. Sebelum peserta diberangkatkan, terlebih dahulu kepada peserta diberikan rute yang akan ditempuh/ disinggahi. Rute penjelajahan yang akan ditempuh misalnya berangkat dari halaman sekolah menuju ke (Pos I), kemudian menuju ke (Pos II), selanjutnya ke (Pos III).

3) Pelaksanaan pemberangkatan
  1. Setiap peserta kelompok diberangkatkan berdasarkan urutan, kemudian langsung berjalan menuju masing-masing pos sesuai dengan pengaturan dari panitia.
  2. Sebelum pemberangkatan, petugas mengingatkan kembali hal-hal yang perlu dilakukan oleh setiap peserta.
  3. Petugas meneliti kembali jumlah peserta di dalam perjalanan.
  4. Sepanjang perjalanan (dari pemberangkatan ke Pos I, Pos II, dan Pos III) semua peserta diharuskan mengamati apa yang terlihat di sepanjang perjalanan.
c. Tahap Penjelajahan

Kegiatan penjelajahan merupakan akhir dari kegiatan menuju tempat yang dituju. Dalam kegiatan ini peserta akan mengalami suasana yang lain dari perjalanan sebelumnya. Kegiatan ini dilakukan dengan berjalan kaki secara berkelompok, dari lokasi (Pos I) menuju (Pos II) dan terakhir sampai pada (Pos III). Penjelajahan dilakukan dengan melintasi dan menyusuri desa atau perkampungan, sambil mengamati pola kehidupan masyarakat setempat, melintasi/menyusuri perkebunan/perbukitan sambil mengamati jenis flora dan fauna serta melintasi/menelusuri sungai, persawahan dan perbukitan.

Di antara lintasan penjelajahan ini terdapat dua pos yang harus disinggahi oleh peserta. Kegiatan ini dapat memberi makna penyegaran suasana, menimbulkan kesenangan dan kepuasan, penanaman rasa sosial dan cinta terhadap alam dan lingkungannya.

d. Peserta Penjelajahan

Peserta yang mengikuti penjelajahan yaitu sebagai berikut.
  1. Terdiri atas beberapa orang sesuai dengan jumlah sekolah dan siswa.
  2. Tiap regu terdiri atas 10 orang siswa putra dan putri ditambah 1 orang guru pembina.
e. Perlengkapan Penjelajahan

Perlengkapan atau peralatan yang dibutuhkan dan harus dipersiapkan sebelum melakukan penjelajahan adalah berikut ini.

f. Pelaksanaan Penjelajahan

Pelaksanaan pemberangkatan penjelajahan dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut.
  1. Jumlah regu yang akan diberangkatkan sebanyak regu yang mengikuti.
  2. Jumlah regu terdiri atas 10 orang anggota dan 1 orang pimpinan regu (11 orang).
  3. Regu yang akan diberangkatkan disesuaikan dengan nomor urut pendaftaran.
  4. Pemberangkatan regu pertama dilakukan oleh petugas yang ditunjuk sehingga sampai pada pemberangkatan regu yang terakhir.
  5. Interval waktu pemberangkatan antara regu satu dengan lainnya adalah 3 menit.
  6. Pemberangkatan setiap regu ditandai dengan pengangkatan bendera.
  7. Selama dalam perjalanan, semua peserta diharuskan melewati lintasan (rute) yang telah ditentukan, antara lain sebagai berikut.
    • Melintasi/menelusuri desa (perkampungan) sambil mengamati pola kehidupan masyarakat setempat.
    • Melintasi/menelusuri hutan, perkebunan, perbukitan sambil mengamati dan mencatat jenis-jenis flora dan fauna yang mereka jumpai selama dalam perjalanan.
    • Melintasi/menelusuri sungai, pantai dan persawahan.
    • Semua peserta harus melewati/singgah di pos yang telah ditentukan (2 pos).
  8. Setelah tiba di lokasi yang dituju, semua peserta melapor pada tempat yang telah ditentukan.
  9. Semua peserta diberi kesempatan beristirahat selama ± 15 menit, sebelum melaksanakan kegiatan berikutnya.

B. Dasar-Dasar Penyelamatan Penjelajahan di Perbukitan

Tujuan pembelajaran pada bagian dasar-dasar penyelamatan penjelajahan di perbukitan ini, Anda diharapkan mampu mempraktikkan dasardasar penyelamatan penjelajahan perbukitan. Lingkungan perbukitan dan alam bebas dapat menyebabkan kecelakaan dan penyakit-penyakit yang biasa dialami oleh penjelajah/ siswa.

Dalam kondisi jauh dari pertolongan dan keterbatasan P3K, kemampuan penjelajah untuk secara saksama memeriksa korban, menemukan masalahnya dan memberikan pertolongan pertama yang tepat mungkin akan membuat korban mampu bertahan hidup lebih lama hingga mendapat pertolongan dari tenaga medis yang lebih ahli.

1. Tujuh Langkah dalam Menghadapi Kecelakaan

Berikut ini adalah langkah-langkah yang ditempuh dalam upaya menghadapi kecelakaan ketika melakukan penjelajahan.

a. Mengambil alih situasi

Pemimpin kelompok adalah orang yang bertanggung jawab terhadap keselamatan seluruh anggota kelompok. Adapun usaha evaluasi, merupakan tanggung jawab pemimpin P3K di kelompok tersebut.

b. Mendekati korban

Jaga korban dari cedera lebih lanjut dengan hati-hati. Juga, jangan sampai anggota lain ikut cedera sewaktu mendekati korban.

c. Melakukan pertolongan pertama

Pemimpin P3K memberikan petunjuk kepada peserta lainnya untuk memindahkan korban pada tempat yang lebih aman jika diperlukan dan melakukan pemeriksaan utama untuk mengetahui dan memberikan pertolongan jika kondisi fatal.

Pemimpin P3K harus melakukan pemeriksaan ABCD (Airway + Breathing + Circulation + Disability) dan melakukan CPR jika diperlukan.

d. Melindungi korban

Pemimpin P3K harus mewaspadai tanda-tanda dan gejala-gejala shock dan memberikan perlindungan, pakaian kering, dukungan psikologis, dan perawatan yang sensitif.

e. Memeriksa luka lainnya

Pemimpin P3K harus memeriksa jika ada luka atau keluhan lainnya pada korban dan mencatatnya agar bisa dilaporkan kepada tenaga medis nantinya.

f. Memeriksa luka lainnya

Pemimpin P3K harus memeriksa jika ada luka atau keluhan lainnya pada korban dan mencatatnya agar bisa dilaporkan kepada tenaga medis lainnya.

g. Membuat rencana

Ketua kelompok setelah berunding dengan pemimpin P3K, harus memutuskan cara yang baik untuk melakukan evakuasi korban.

h. Membawa korban

Jaga dan ingat kebutuhan korban dan secara teratur memeriksa serta memonitor keadaan korban juga kemajuan rencana evakuasi.

2. Pemeriksaan ABCD (Airway, Breathing, Circulation, Disability)

Sebelum melakukan pemeriksaan ABCD sebaiknya dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan utama untuk mengenali dan mengatasi adanya kondisi yang fatal. Segeralah mencatat tingkat kesadaran korban. Urutan tingkat kesadaran terhadap daya tanggap ada empat macam yaitu sebagai berikut.
  • Waspada.
  • Daya tanggap terhadap rangsangan suara.
  • Daya tanggap terhadap rangsangan rasa sakit.
  • Tidak bereaksi.
Selanjutnya, korban dicek untuk indikasi ABCD. ABCD merupakan kepanjangan dari Airway (aliran udara), Breathing (bernapas), Circulation (sirkulasi), Deadly bleeding (pendarahan parah). Aliran udara seharusnya bebas dari rintangan.


Jika tidak bernapas, segera mulai memberikan napas buatan. Perhatikan juga sirkulasi darah yang ditunjukkan oleh denyut jantung dan tekanan darah untuk menghasilkan denyut. Jika ada yang pendarahan yang parah, hindarkan dari bahaya kekurangan darah dengan menekan di atas daerah yang mengeluarkan darah.

3. Basic Life Support

Basic Life Support (BLS) adalah suatu keahlian dasar untuk menjaga peredaran darah dan pernapasan pada korban yang pernapasan atau jantungnya berhenti. Jika ada korban yang mengalami gagal sistem pernapasan, serangan jantung atau tersambar kilat, satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah menjaga korban tersebut agar bisa bertahan hidup hingga datangnya bantuan dari tenaga medis, yaitu dengan melakukan CPR (Cardiiopulminory Resuscitation). Berikut adalah urutan pengecekan dan langkah-langkah dalam melakukan BLS.

a. Memeriksa keadaan korban

Memeriksa keadaan korban dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah korban pingsan atau tidak. Untuk mengetahui apakah korban mengalami pingsan maka lakukan langkah-langkah berikut.
  1. Goyang atau pukul-pukul perlahan dan bertanyalah: "Apakah Anda tidak apa-apa?"
  2. Jika tidak ada jawaban, segera lakukan langkah selanjutnya.

b. Membuka aliran udara

Membuka aliran udara dilakukan dengan cara sebagai berikut.
  1. Luruskan kepala dan naikkan dagu.
  2. Perhatikan, dengarkan dan rasakan napasnya.
  3. Jika tidak ada tanda-tanda pernapasan, lanjutkan pada langkah berikutnya.

c. Memberikan empat kali pernapasan secara cepat

Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut.
  1. Tutup hidungnya, dan berikan empat kali pernapasan.
  2. Jika udara tidak mau masuk, atur ulang posisi kepala untuk membuka saluran udara. Jika udara tetap tidak bisa masuk, atur ulang kembali posisi korban hingga telentang sempurna tanpa ada ganjalan di bawah badannya, luruskan kepalanya dan angkat dagunya. Lakukan lagi 2 langkah tersebut sampai udara bisa masuk.
d. Memeriksa denyut

Untuk memeriksa denyut nadi korban maka lakukanlah langkahlangkah berikut.
  1. Periksa denyut nadinya paling tidak 10 detik hingga satu menit jika korban menderita Hypothermia yang cukup parah.
  2. Jika ada denyut akan tetapi tidak ada panas, lakukan segera pernapasan buatan.
  3. Pernapasan buatan dilakukan dengan selang 2 kali napas setiap 15 detik (cara menghitungnya: satu dan dua dan tiga dan tiga dan empat ... dan .... lima belas, napas ....).
  4. Jika tidak ada denyut atau napas, lanjutkan ke langkah berikutnya.

e. Mencari bagian tengah tulang dada dan menempatkan kedua tangan di atas dada

f. Penekanan pada dada dan memberikan pernapasan buatan

Langkah ini dapat dilakukan dengan cara berikut.
  1. Tekan lurus ke bawah dengan posisi siku lurus. Tekan ke bawah 1,5 hingga 2 cm.
  2. Jika yang melakukan satu orang, buat selangnya 15 kali tekanan dan 2 kali hembusan udara/napas (cara menghitungnya: satu dan dua dan tiga dan empat dan seterusnya hingga lima belas, kemudian napas, napas ....). Jika yang melakukan dua orang, buat selangnya 5 kali tekanan dan 1 kali hembusan udara/napas (cara menghitungnya: "satu, dua, tiga ... lima napas").

4. Memindahkan Korban

Ada saatnya korban perlu dipindahkan pada saat akan menolongnya atau saat mengeluarkannya dari situasi yang berbahaya. Pada banyak kasus, kita mungkin akan memberikan perhatian pada kemungkinan cedera tulang punggung. Jadi sangat penting untuk memindahkan korban sebagai suatu kesatuan unit. Jaga tulang punggungnya agar tidak membengkok atau melintir. Saat memindahkan korban, perhatikan beberapa hal berikut.
  1. Pindahkan korban dalam tahapan kecil.
  2. Satu orang harus menahan kepala korban dan mengambil ancangancang yang berbarengan. Pastikan saat mengangkatnya semua siap secara bersamaan.
  3. Jika memungkinkan, tempatkan orang pada setiap pusat berat tubuh  korban untuk mengontrolnya (bahu, pinggang dan kaki).
  4. Jika korban diperkirakan mengalami cedera tulang belakang, jangan pindahkan korban tanpa menggunakan penyangga leher dan dengan dukungan papan penyanggah.

RANGKUMAN

Penjelajahan adalah suatu perjalanan kaki yang diikuti dengan permainan atau petualangan. Penjelajahan dapat berbentuk penjelajahan masyarakat, pengembaraan dan penjelajahan mempertahankan hidup. Untuk suatu penjelajahan dibutuhkan perlengkapan yang memadai. Perlengkapan penjelajahan antara lain: (1) sepatu gunung, (2) ransel, (3) pakaian (4) tenda, (5) perlengkapan tidur; perlengkapan makanan, dan (7) perlengkapan tambahan. Kegiatan penjelajahan dilakukan dalam tiga tahapan yaitu: persiapan, pembekalan penjelajahan I, dan penjelajahan II. 

Keseluruhan waktu pelaksanaan kegiatan penjelajahan yang telah diprogram oleh sekolah hendaknya dapat dilakukan dalam satu hari penuh, dengan ketentuan tidak menjadwal pelajaran di sekolah dan tidak dilakukan pada hari libur keagamaan. Lingkungan perbukitan dan alam bebas dapat menyebabkan kecelakaan dan penyakit-penyakit yang biasa dialami oleh penjelajah/siswa.

Dalam kondisi jauh dari pertolongan dan keterbatasan peralatan P3K, kemampuan penjelajah untuk secara saksama memeriksa korban, menemukan masalahnya dan memberikan pertolongan pertama yang tepat mungkin akan membuat korban mampu bertahan hidup lebih lama hingga mendapat pertolongan dari tenaga medis yang lebih ahli. Ada beberapa cara yang harus dipahami oleh penjelajah sebagai langkah P3K yaitu pengetahuan tentang tujuh langkah dalam menghadapi kecelakaan, pemeriksaan ABCD, dan cara memindahkan korban.

Soal Latihan Penjelajahan Perbukitan

Untuk mengetahui tingkat pemahan kamu mengenai materi penjelajahan perbukitan, coba kerjakan sola latihan dibawah ini.

A. Aspek Kognitif

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Perjalanan kaki yang diikuti dengan permainan atau petualangan disebut ....
a. Pendakian 
b. Penjelajahan 
c. Jalan kaki
d. Lari lintas alam
e. Liburan

2. Maksud dan tujuan melakukan kegiatan di alam terbuka adalah sebagai berikut, kecuali ....
a. mendekatkan diri kepada Tuhan
b. mengagumi keindahan alam
c. mendapatkan kegembiraan
d. mengisi waktu luang
e. mengasingkan diri dari orang lain

3. Penjelajahan merupakan suatu kegiatan ....
a. rekreasi 
b. mengisi waktu luang 
c. sosial
d. hura-hura
e. gotong-royong

4. Perjalanan kaki sambil mengenal masyarakat di sepanjang perjalanan disebut ....
a. pendakian gunung
b. rekreasi
c. penjelajahan masyarakat
d. pengembaraan
e. perjalanan mempertahankan hidup

5. Perjalanan yang dilakukan sendiri atau berdua dengan lama perjalanan 24 jam, termasuk menginap dalam tenda atau gubuk yang didirikan sendiri disebut ....
a. pendakian gunung
b. rekreasi
c. penjelajahan masyarakat
d. pengembaraan
e. perjalanan mempertahankan hidup

6. Latihan yang sengaja dibuat berat, bertujuan memiliki daya tahan, kemampuan mental dan fisik, disiplin, percaya diri, sanggup menderita, kerja keras serta jasmani dan rohani "baja", disebut ....
a. pendakian gunung
b. rekreasi
c. penjelajahan masyarakat
d. pengembaraan
e. perjalanan mempertahankan hidup

7. Berikut ini perlengkapan utama dalam penjelajahan, kecuali ....
a. sepatu gunung 
b. tenda 
c. ransel
d. tape recorder
e. sleeping bag

8. Bahaya yang sering terjadi pada saat penjelajahan di alam terbuka lebih banyak diakibatkan oleh ....
a. binatang buas
b. tanah longsor
c. cuaca buruk di perbukitan
d. kelalaian manusia
e. pencemaran lingkungan

9. Kegiatan yang pertama kali dilakukan dalam pemeriksaan ABCD adalah ....
a. memindahkan korban dalam situasi udara yang bebas dari rintangan
b. memeriksa pernapasan korban
c. memeriksa sirkulasi darah
d. memeriksa apabila terjadi pendarahan
e. semua jawaban salah

10. Dalam pemeriksaan ABCD, kegiatan pada tahap B adalah ....
a. memindahkan korban dalam situasi udara yang bebas dari rintangan
b. memeriksa pernapasan korban
c. memeriksa sirkulasi darah
d. memeriksa apabila terjadi pendarahan
e. semua jawaban salah

B. Aspek Psikomotor

Perhatikan dan lakukan perintah di bawah ini!
  1. Perhatikanlah latihan pertolongan pertama terhadap korban kecelakaan saat melakukan penjelajahan! Masing-masing siswa, ada yang berperan sebagai penolong dan korban!
  2. Praktikkanlah cara-cara memeriksa denyut nadi korban kecelakaan saat melakukan penjelajahan! Masing-masing siswa, ada yang berperan sebagai penolong dan korban!
  3. Praktikkanlah cara memberikan pernapasan buatan dan penekanan pada dada saat menolong korban kecelakaan! Siswa yang berperan sebagai penolong dan korban harus berjenis kelamin sama!
Demikian materi penjelajahan perbukitan dan soal latihan mata pelajaran PJOK. Semoga bisa membantu anda.

Post a Comment for "Materi Penjelajahan Perbukitan dan Soal Latihan"