Mengetahui Perbedaan MCB, MCCB Dan ACB

Dalam dunia listrik berbagai perlengkapan pendukung yg biasa digunakan bagi keperluan listrik, dan salah sesuatu peralatan listrik yang akan saya diskusikan kali ini merupakan Circuit Breaker atau pemutus arus listrik, Peralatan listrik yg sesuatu ini biasanya dipasang dan digunakan bagi keperluan pengaman listrik contohnya saja menangkal terjadinya kebakaran balasan korsleting listrik.

Bicara ihwal Circuit Breaker (alat pemutus arus listrik), Sebenarnya terdapat banyak sekali macam alat pemutus arus listrik sekaligus pengaman pada rangkaian kelistrikan ini. Yang umum dan banyak dipakai yaitu MCB, MCCB dan ACB, dan Tentunya antara MCB, MCCB, dan ACB ini terdapat sebuah perbedaan dalam berbagai hal, tergolong juga bentuk dan pemasangannya. Di ketika kalian akan memasang suatu Circuit Breaker atau alat pemutus arus listrik sekaligus pengaman pada rangkaian listrik, Hal yg harus dijalankan yakni menentukan Circuit Breaker yg sesuai dengan keperluan kami dan khususnya untuk keamanan kita. Diantara ketiga jenis alat pemutus arus listrik (Circuit Breaker) diatas, Kita mesti menentukan alat pemutus dan pengaman yang sempurna diantara ketiga jenis alat tersebut?

Mungkin masih banyak diantara kami yg masih resah dalam memilih alat pengaman mana yg sesuai untuk kebutuhan kami masing-masing, jika benar demikian, maka kita harus mengenali apa fungsi dan perbedaan antara ketiga alat tersebut sebelum menggunakannya. Apa yang dimaksud dengan MCB, MCCB dan ACB, serta apa fungsi dan perbedaannya?

Di bawah ini merupakan beberapa uraian yg menjelaskan ketiga macam alat tersebut.

MCB

MCB atau abreviasi dari Miniature Circuit Breaker, Jika dilihat dari namanya, MCB (Miniature Circuit Breaker) mampu kalian artikan bahwa MCB merupakan suatu alat pemutus rangkaian listrik yang memiliki ukuran atau bentuk yang kecil (Mini). Fungsi MCB diantara yaitu selaku pemutus dan penghubung arus dalam sebuah rangkaian kelistrikan, disamping itu MCB juga sudah dilengkapi dengan metode pengaman otomatis yang mau menetapkan rangkaian listrik secara otomatis apabila terjadi beban lebih (Over Load), alasannya adanya kelebihan pemakaian beban listrik, atau mampu juga alasannya adanya korelasi singkat (Short Circuit) pada rangkaian listrik.

MCB mempunyai batasan arus listrik yg mampu dibebankan sesuai spesifikasinya masing-masing yg sudah tertera pada MCB tersebut, selaku acuan, jika suatu MCB bertuliskan 2A artinya MCB ini mampu mengalirkan arus listrik sampai 2A dan mulai memutus rangkaian kalau arus yang mengalir melebihi 2A. Batasan optimal arus listrik yg dimiliki MCB cuma sekitar 63A dari sekian banyaknya macam batasan arus listrik yg disediakan MCB mulai dari 1A,2A,4A,6A,10A,16A s/d 63A.

Kemampuan menghantar optimal arus listrik pada MCB tidak seimbang dengan MCCB maupun ACB yang mampu dipakai untuk menghantar arus mencapai diatas 1000A, Selain itu, batas-batas arus yg tertera pada MCB tidak mampu disetting sesuai keperluan seperti halnya MCCB dan ACB.

MCB mampu dipakai untuk beberapa pilihan tegangan listrik, seperti 220V s/d 400V. Selain itu, MCB juga memiliki aneka macam opsi jumlah kutub (Pole), misalnya MCB 1-P, MCB 2-P, MCB 3-P, MCB 4-P. MCB umumnya tidak jarang digunakan atau digunakan buat pengaman instalasi listrik di rumah, ialah selaku pengaman rangkaian listrik, pengaman lampu-lampu atau beban listrik yg lain, dan alat ukur pada suatu panel MCC, dan selaku pengaman pada panel listrik lainnya.

Jika MCCB dan ACB didukung bagi fitur penambahan yang lain, mirip UVT, SHT, switch, relay, dan beberapa fitur pelengkap yang yang lain yg biasa digunakannya, untuk MCB tidak ada fitur pendukung perhiasan lainnya mirip pada MCCB ataupun ACB.

MCCB

MCCB atau akronim dari Moulded Case Circuit Breaker yaitu suatu alat pemutus rangkaian listrik yang berupa kotak/persegi. Meskipun ada juga yg mengartikan MCCB selaku akronim dari Molded Case Circuit Breaker, namun Moulded dan Molded tetap memiliki pemahaman yg serupa. Sama halnya mirip MCB, MCCB juga memiliki fungsi selaku pemutus dan penghubung arus dalam rangkaian listrik, selain itu MCCB juga memiliki kemampuan memutus arus listrik secara otomatis dikala dibebani oleh arus yg melebih kapasitas maksimal MCCB tersebut.

Berbeda dengan MCB yang memiliki kemampuan menghantar arus optimal hanya sebesar 63A, MCCB mempunyai kemampuan menghantar arus listrik optimal yang jauh lebih besar bila ketimbang MCB, Kemampuan optimal MCCB menghantar arus listrik yaitu 1000A. Dari beberapa model MCCB yang ada dipasaran, ada beberapa yang mempunyai fitur tambahan yg lainnya, ialah dilengkapi dengan selektor opsi batas arus maksimal MCCB, dengan selektor ini kami bisa mengendalikan persentase batasan arus optimal MCCB dikala terputus.

MCCB mempunyai banyak sekali opsi jumlah kutub (Pole), yaitu MCCB 1-P MCCB 2-P, MCCB 3-P, MCCB 4-P, Namun buat MCCB 1-P jarang digunakan alasannya sebagian besar penggunaan MCCB adalah bagi keperluan sistem kelistrikan industri kelas menengah maupun kelas atas yang memang memiliki daya cukup besar dan umumnya dipakai bagi listrik 3 fasa, yg memerlukan kapasitas pemutus (Breaking Capacity) yang lebih besar.

MCCB bisa digunakan bagi aneka macam jenis tegangan listrik, mulai dari LV (Low Voltage) sampai MV (Medium Voltage). Beberapa jenis MCCB lainnya juga mampu dipasangkan fitur embel-embel yg lainnya, mirip misalnya UVT (Under Voltage Trip), Switch, Auxiliary Contact.

ACB

ACB atau kependekan dari Air Circuit Breaker, dari namanya ACB mampu kita artikan selaku suatu alat yg berfungsi selaku pemutus arus pada rangkaian dan memanfaatkan udara bagi meredam timbulnya busur api ketika ACB dinyalakan. Seperti halnya MCB dan MCCB, ACB juga mempunyai fungsi selaku pemutus dan penghubung arus rangkaian listrik, selain itu ACB juga mempunyai kemampuan memutus arus yang akan bekerja secara otomatis kalau dibebani dengan arus yg melebih kapasitas optimal ACB tersebut.

ACB juga mempunyai beberapa fitur yg lain, yaitu, bisa dilengkapi dengan UVT (Under Voltage Trip) yang berfungsi untuk memperlihatkan pemberian pada dikala tidak ada tegangan listrik maka ACB tidak mampu dioperasikan. Selain itu, ACB juga mampu dilengkapi dengan CC (Closing Coil), yg fungsinya bagi menyalakan ACB secara otomatis.

ACB mempunyai kemampuan menghantar arus listrik optimal yg jauh lebih besar kalau dibandingkan dengan MCB dan MCCB, Kemampuan optimal ACB menghantar arus ada yg mencapai lebih dari 6000A. Seperti halnya MCCB yang mempunyai fitur selektor opsi batas arus optimal, ACB juga dilengkapi dengan selektor opsi batas arus maksimal tersebut, dengan selektor ini kita mampu mengendalikan persentase batas-batas arus maksimal ACB bagi terputus (Trip).

Untuk opsi jumlah kutub (Pole) pada ACB cuma tersedia beberapa opsi, yaitu ACB 3-P, dan ACB 4-P. ACB cuma dipakai bagi keperluan metode kelistrikan industri kelas atas yang memiliki daya yg besar dan lazimnya dipakai untuk listrik 3 fasa, yang memerlukan kapasitas pemutus (Breaking Capacity) yang lebih besar.
ACB mampu digunakan untuk aneka macam macam tegangan listrik, mulai dari LV (Low Voltage) hingga HV (High Voltage).

ACB mampu dipasangkan dengan aneka macam fitur aksesori lainnya, mirip UVT (Under Voltage Trip), Switch, Auxiliary Contact, SHT, CC, dan yang lain, Selain itu, ACB juga mampu difungsikan dengan sistem (Automatic Open / Close).

Demikian bagi artikel kali ini yang menunjukan wacana perbedaan antara MCB, MCCB dan ACB. Semoga memiliki kegunaan.

Post a Comment for "Mengetahui Perbedaan MCB, MCCB Dan ACB"